Menjelang UAS, Mahasiswa Menajemen Dakwah Lakukan Pelatihan Analisis Stakeholder Terhadap Lembaga NU, MUHAMADIYAH & AL-IRSYAD
Manajemen Dakwah- Untuk meningkatkan kompentensi mahasiswa prodi Manajemen Dakwah (MD), Universitas Kiai Haji Achmad Siddiq Jember (UIN KHAS) mengadakan sebuah pelatihan pada hari Jum’at sampai Minggu, 16-18 Desember 2022 di Yayasan Raudhah Darussalam, Sukerejo, Bangsalsari, Jember.
Kegiatan ini mengangkat tema “Pelatihan Perencanaan Strategi Manajemen Dakwah Organisasi Keagamaan” cukup menarik untuk dibahas karena para peserta akan belajar secara tuntas bagaimana cara menganalisis visi, misi, tujuan, stakeholder, bahkan sampai menyusun program kerja dari organisasi keagamaan yang ada di Indonesia. Adapun organisasi Islam yang akan dipelajari pada pelatihan ini yaitu, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Al-Irsyad Al-Islamiyyah.
Acara dilaksanakan di aula yang dimulai pukul 13.00 WIB dan dipandu oleh pembawa acara yaitu Muhammad Riyan Fadli Khisbulloh sebagai perwakilan mahasiswa UIN KHAS Jember. Hadir memberikan sambutan ialah Dr. H. Misbahul Munir, M.M sebagai dosen pengampu mata kuliah manajemen dakwah dan Arif, S.Sos, M. Ap sebagai Ketua Pusat Pengembangan Kampung SDG’s Indonesia (PPKSI). Kegiatan ini diikuti oleh 54 mahasiswa dan mahasiswi program studi manajemen dakwah angkatan 2020 dan 2021.
Dr. H. Misbahul Munir, M.M mengungkapkan bahwa pelatihan ini diharapkan mampu menelaah perencanaan strategi serta keterampilan manajemen dari mahasiswa manajemen dakwah UIN KHAS Jember.
“Mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini relatif beruntung karena sebagai sarana untuk menciptakan organisasi apapun yang disusun dalam lembaga dakwah. Pelatihan yang kita adakan ini sama seperti pembelajaran di kelas namun, dengan nuansa yang berbeda yang dimana ada pendalaman materi serta praktek dalam rancangan manajemen dakwah. Kegiatan ini meningkatkan formulasi singkat keterampilan dan pengetahuan” Ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PPKSI juga menyampaikan bahwa perencanaan strategi sangat diperlukan guna meningkatkan pengetahuan mahasiswa didalam merancang sebuah organisasi.
“Perencanaan strategi sangat diperlukan, yang dimana nantinya akan menjadi seorang ahli perencana. Setelah semua perencanaan terstruktur maka selanjutnya tugas para pemuda inilah untuk menjalankan program yang akan membawa perubahan kepada masyarakat sekitar.” Tutur Arif, S.Sos, M. Ap sebagai Ketua Pusat Pengembangan Kampung SDG’s Indonesia (PPKSI).
Selain sebagai proses pengembangan manajemen, agenda pelatihan ini merupakan kegiatan perkuliahan yang wajib diikuti karena menjadi salah satu acuan Ujian Akhir Semester (UAS). Pelatihan yang melibatkan tiga organisasi keagamaan di Indonesia ini sangat seru dan menarik. Setiap peserta akan dibagi menjadi tiga kelompok dan akan mendiskusikan tentang visi, misi, analisis stakeholder, sampai analisis SWOT. Menarik untuk dicatat bahwa ketiga kelompok yang didampingi fasilitator menghasilkn hasil analisis yang berbeda.
Diakhir acara, peserta memberikan pesan dalam pelatihan yang mereka lakukan. Terkait rangkaian pelatihan, Hassan Abdul Majid Khan menghimbau bahwa materi pelatihan ini agar terus diterapkan oleh semua peserta.
“Teruslah belajar jangan sampai putus asa, dan amalkan atau praktekkan ilmu yang sudah kita pelajari karena jika ilmu tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah” Ungkap Hassan Abdul Majid Khan sebagai Ketua Panitia Pelatihan Manajemen Dakwah.
Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesannya selama proses pelatihan. Pengetahuan yang didapat serta keseruan selama acara dapat menjalin keakraban antar sesama peserta.
“Seru dan menantang. Mengapa dikatakan seru? Karena didalam pelatihan tidak hanya menyajikan materi dan praktek saja, namun kami dapat bersenang-senang dengan adanya outbond, senda gurau bersama, menjalin keakraban dan masih banyak keseruan lainnya. Mengapa dikatakan menantang? Karena didalam pelatihan ini setiap kelompok diberi sajian penelitian terhadap Ormas Islam, ada yang NU, Muhammadiyah, dan Al-Irsyad. Intinya kami mendapatkan pengetahuan lebih dengan keseruan yang luar biasa.” Ujar Muhammad Ali Hasyemi sebagai perwakilan peserta pelatihan.
Acara yang berlangsung selama tiga hari dua malam ini tidak hanya diisi dengan kegiatan akademik berupa penyampaian materi dan praktek saja, namun juga diisi dengan kegiatan outbond yang dipimpin oleh fasilitator Prodi Manajemen Dakwah angkatan 2018 dan 2020.